Dengan usianya yang baru 16 tahun dan 362 hari, Yamal mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh pemain Swiss, Johan Vonlanthen, yang mencetak gol di usia 18 tahun 141 hari pada Euro 2004.
“Kami sangat senang bisa mencapai final. Sekarang bagian terpenting adalah memenangkan gelar,” tambah Yamal.
“Kami berada di masa sulit setelah tidak menyangka akan kebobolan begitu cepat. Saya hanya mengambil bola dan ingin menempatkannya di sana,” lanjutnya.
“Saya tidak mencoba memikirkannya terlalu banyak, hanya menikmati diri saya sendiri dan membantu tim. Jika itu berjalan sesuai keinginan saya, maka saya senang baik untuk gol maupun kemenangan,” ungkap Yamal.

Ia menjadi pemain termuda yang tampil di Piala Eropa saat memulai pertandingan pembuka Spanyol melawan Kroasia, yang berakhir dengan kemenangan 3-0.
Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, memuji Yamal setinggi langit.
“Dia pemain hebat yang kita semua kenal dan harus kita bimbing ke depan,”ucapnya.
“Saya hanya bisa menasihatinya untuk terus maju dengan kerendahan hati dan etos kerja yang sama, serta tetap menjaga kakinya tetap di tanah,” tambah de la Fuente.
Bagi Yamal sendiri, membawa Spanyol ke final Euro 2024 merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
“Saya selalu ingat Piala Eropa terakhir yang saya tonton bersama teman-teman saya di pusat perbelanjaan,” kenangnya.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk mencapai final dengan tim nasional,” pungkasnya.
Pada laga final Euro 2024, Spanyol tinggal menunggu lawan dari pemenang pertandingan semifinal lainnya yang mempertemukan Belanda vs Inggris. []
Tinggalkan Balasan