Jakarta, ERANASIONAL.COM – Cabang olahraga sepak bola kabarnya akan menerapkan ide tentang peraturan kartu biru dalam permainan ini. Namun, belum apa-apa, penerapan ini ditentang dua badan sepak bola berpengaruh UEFA dan FIFA.
Kartu ini akan melengkapi tentang aturan kartu dalam yang sudah dikenal sebelumnya, yaitu kartu kuning dan merah. Dalam peraturan baru ini seorang pemain akan dikenai kartu biru apabila melakukan pelanggaran.
Pemain yang diganjar kartu ini harus keluar dan tidak ikut bertanding selama 10 menit. Apabila pemain itu mendapat dua kartu biru maka dia akan dikeluarkan.
Sebelumnya telah dikenal luas tentang menerapan dua kartu dalam olahraga ini yaitu kartu kuning dan kartu merah. Seorang pemain diganjar kartu kuning jika melakukan pelanggaran.

Dia bisa diberikan kartu merah secara langsung dan dan sang pemain harus meninggalkan lapangan. Bisa juga seseorang tak bisa melanjutkan permainan atau kartu merah karena mendapat kartu kuning kedua dalam sebuah pertandingan.
Ide menerapkan kartu biru ini meniru penerapan aturan serupa yang sudah ditetapkan dalam olahraga hoki es dan rugbi. Ide tentang penerapan aturan ini dalam sepak bola dikeluarkan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Aturan soal kartu biru ini juga dikenal sebagai sin-bins. Sin-bins adalah area di luar lapangan untuk ditempati selama beberapa waktu oleh para pemain yang melakukan pelanggaran.
Melansir Sky Sports, publikasi IFAB dirilis pada Jumat (9/2/2024). Aturan sin-bins dalam sepak bola ini melengkapi kartu biru di luar kartu kuning dan merah yang sudah ada saat ini.
Kartu biru ini dikeluarkan wasit apabila ada perselisihan antar pemain atau pelanggaran sinis. Pemain yang mendapat hukuman kartu biru akan ditempatkan ke sin-bins selama 10 menit sebelum masuk lagi ke lapangan.
Pemain yang mendapat dua kartu biru dalam satu pertandingan yang sama akan mendapatkan kartu merah. Hukuman serupa juga didapat apabila pemain mendapat masing-masing kartu kuning dan kartu biru dalam laga yang sama.
Pemain yang mendapat kartu biru ini akan dikeluarkan wasit apabila dia memprotes wasit dengan cara yang tidak terpuji seperti meremehkan wasit, mempertanyakan kualitas wasit, membanting bola ke tanah, atau dengan sinis melakukan tepuk tangan pada suatu keputusan wasit. Aturan ini berlaku untuk semua pemain, termasuk kiper. Kecuali pemain yang ada di bangku cadangan.
Pemain ini akan masuk ke dalam ruang sin-bins atau ruang menghapus dosa dengan harapan pemain bisa berperilaku lebih baik ketika masuk lagi ke lapangan.
Jika pertandingan digelar dalam waktu normal 90 menit maka pemain akan masuk sin-bins selama 10 menit. Sedangkan, untuk pertandingan dengan durasi kurang dari 90 menit, seperti pertandingan usia dini, pemain akan masuk sin bin selama delapan menit.
Apabila masa sin-bins belum selesai saat peluit babak pertama dibunyikan, maka pemain tersebut akan melanjutkan sisa hukuman di babak kedua. Begitu juga jika babak kedua berakhir, pemain akan lanjut dihukum di babak perpanjangan waktu. Namun, berbeda dengan terkena kartu merah, pemain yang diganjar kartu kuning bisa ikut dalam adu penalti.
IFAB memberi izin untuk perpanjangan uji coba sin-bins di tingkat senior pada pertemuan tahunannya Maret mendatang. Skema ini sudah diujicobakan dalam sepak bola amatir dan remaja di Inggris dan Wales.
Proposal sin-bins mendapat dukungan dalam rapat tahunan IFAB di London. Salah satu anggota dewan, Mark Bullingham, mengeklaim uji coba aturan anyar ini berjalan sukses di level akar rumput.
“Kami melihat sin-bins adalah protokol yang jelas harus dikembangkan. Area-area yang kami pantau adalah perselisihan pemain. Aturan ini berhasil dengan sangat baik di level akar rumput Inggris. Kami juga membicarakan area lain, khususnya pelanggaran taktis,” ujar Bullingham seperti dikutip Sky Sports.
Federasi Sepakbola Inggris (FA) mempertimbangkan uji coba kartu biru di Piala FA dan Piala FA Putri di masa mendatang. Namun, sin-bins tidak akan digunakan pada Piala Eropa dan Liga Champions.
Aturan ini juga mendapat keberatan dari badan sepak bola. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menentang pemberlakuan sin-bins. Menurutnya aturan tersebut membuat olahraga ini tak lagi menjadi sepak bola yang sesungguhnya.
FIFA juga menegaskan aturan ini sulit diterapkan. Menurut badan sepak bola dunia ini, aturan ini sulit diterapkan untuk pertandingan level elite. FIFA juga menilai bahwa uji coba penerapan kartu biru prematur.
“FIFA ingin mengklarifikasi bahwa laporan tentang apa yang disebut ‘kartu biru’ di level elite sepak bola adalah tidak benar dan prematur,” tulis FIFA di akun media X pada Jumat (9/2/2024).
FIFA juga menilai uji coba tersebut harus dibatasi pada pertandingan level rendah.
“Uji coba tersebut, jika dilaksanakan, harus dibatasi pada pengujian secara bertanggung jawab di tingkat yang lebih rendah, sebuah posisi yang ingin diulangi oleh FIFA ketika agenda ini dibahas pada RUPS IFAB pada 2 Maret mendatang,” ucap FIFA.
Tinggalkan Balasan