Jika pertandingan digelar dalam waktu normal 90 menit maka pemain akan masuk sin-bins selama 10 menit. Sedangkan, untuk pertandingan dengan durasi kurang dari 90 menit, seperti pertandingan usia dini, pemain akan masuk sin bin selama delapan menit.

Apabila masa sin-bins belum selesai saat peluit babak pertama dibunyikan, maka pemain tersebut akan melanjutkan sisa hukuman di babak kedua. Begitu juga jika babak kedua berakhir, pemain akan lanjut dihukum di babak perpanjangan waktu. Namun, berbeda dengan terkena kartu merah, pemain yang diganjar kartu kuning bisa ikut dalam adu penalti.

IFAB memberi izin untuk perpanjangan uji coba sin-bins di tingkat senior pada pertemuan tahunannya Maret mendatang. Skema ini sudah diujicobakan dalam sepak bola amatir dan remaja di Inggris dan Wales.

Proposal sin-bins mendapat dukungan dalam rapat tahunan IFAB di London. Salah satu anggota dewan, Mark Bullingham, mengeklaim uji coba aturan anyar ini berjalan sukses di level akar rumput.

“Kami melihat sin-bins adalah protokol yang jelas harus dikembangkan. Area-area yang kami pantau adalah perselisihan pemain. Aturan ini berhasil dengan sangat baik di level akar rumput Inggris. Kami juga membicarakan area lain, khususnya pelanggaran taktis,” ujar Bullingham seperti dikutip Sky Sports.