Manchester United gagal lolos ke Liga Champions musim depan (Matthew Ashton/Getty Images – AMA)

Eranasional.com – Kocar-kacirnya lini belakang membuat Manchester United menelan kekalahan memalukan 0-4 dari Brighton & Hove Albion pada lanjutan Premier League di Amex Stadium, Brighton, Minggu (8/5/2022) dini hari WIB.

Sempat tertinggal 0-1 pada menit ke-15 babak pertama oleh gol Moises Caicedo, Setan Merah masih berharap bisa membalikkan keadaan.

Turun minum, pelatih MU Ralf Rangnick mencoba menambah daya gedor pasukannya.

Fred masuk menggantikan pemain sayap Anthony Elanga. Striker Edinson Cavani menggantikan gelandang bertahan Nemanja Matic.

Pelatih asal Jerman ini tampaknya terlalu bernafsu sehingga lupa bahwa ada yang bolong di lini pertahanan anak buahnya.

Terbukti, dalam waktu hanya sebelas menit, gawang David de Gea kebobolan tiga gol sehingga skor menjadi 4-0.

Marc Cucurella, Leandro Trossard, dan Pascal Gross menceploskan bola ke gawang David de Gea berturut-turut pada menit ke-49, 57, dan 60.

Tiga gol pada babak kedua benar-benar menunjukkan bagaimana lini belakang MU kocar-kacir.

Para pemain belakang seperti Victor Lindelof, Diogo Dalot, maupun Alex Telles telat menutup ruang sehingga para pemain Brighton leluasa bergerak, memainkan bola, dan kemudian mencetak gol.

Demikian juga bek dengan nilai transfer Rp855 miliar dari Real Madrid, Raphael Varane, gagal menunjukkan kemampuannya. Bahkan ia membuat blunder ketika salah mengantisipasi umpan panjang kiper lawan ke daerah pertahanan MU sehingga bola dikuasai striker Brighton, Danny Welbeck.

Beruntung, tendangan melambung mantan pemain MU itu terlalu tinggi dari gawang De Gea.

Fred yang berkonsentrasi menyerang serta Scott Mc Tominay yang tampil buruk ikut andil terhadap banjir gol yang diderita MU. Keduanya tidak mampu menahan serangan lawan.

Lepas dari koordinasi lini belakang yang porak-poranda, sejak babak pertama MU memang tampil layaknya klub papan bawah.

The Seagulls yang tidak diunggulkan melawan MU malah mendominasi. Pressing ketat para pemain Brighton berhasil membuat pemain MU kewalahan dan sering kehilangan bola.

Matic, McTominay, Bruno Fernandes maupun Juan Mata kebingungan mengoper bola ke depan karena tak ada rekan mereka yang dibiarkan bebas oleh lawan. Alhasil, tak ada serangan membahayakan MU ke gawang Brighton.

Babak pertama Brighton unggul segalanya. Selain memasukkan satu gol, tim asuhan Graham Potter ini unggul dalam penguasaan bola, sepak pojok, maupun tendangan ke gawang.

Babak kedua MU terlihat lebih menggeliat setelah kemasukan 4 gol. Setidaknya ada tiga serangan berbahaya yang berhasil dipatahkan oleh kiper Robert Sanchez, yakni dua kali sudulan Harry Maguire dan tendangan keras Fernandes.

Kekalahan dengan skor mencolok kali ini hanyalah bukti tambahan bahwa lini pertahanan Setan Merah memang benar-benar memprihatinkan musim ini.

Brighton and Hove Albion (3-4-2-1)
Robert Sánchez (kiper), Joel Veltman, Lewis Dunk, Mark Cucurella, Solly March (Tariq Lamptey ’76), Leandro Trossard (Neal Maupay ’83), Yves Bissouma, Moises Caicedo, Alexis Allister (Adam Webster ’67), Pascal Gross, Danny Welbeck.
Pelatih: Graham Potter

Manchester United (4-2-3-1)
David de Gea (kiper), Diogo Dalot, Raphael Varane, Victor Lindelof, Alex Telles, Nemanja Matic (Edinson Cavani ’46), Scott McTominay, Anthony Elanga (Fred ’46), Juan Mata (Harry Maguire ’71), Bruno Fernandes, Cristiano Ronaldo.
Pelatih: Ralf Rangnick